Kamis, 19 Maret 2020

SEBARAN STASIUN HUJAN WILAYAH UPT PSDA WS BENGAWAN SOLO DI BOJONEGORO

Data hujan pada suatu DAS atau Wilayah Sungai merupakan bagian yang sangat penting dalam analisis hidrologi untuk perencanaan bangunan air. Oleh karena itu dibutuhkan adanya jaringan stasiun hujan yang memadai, sehingga dapat diperoleh data yang mewakili keadaan hujan sebagai curah hujan DAS. Maka diperlukan sejumlah stasiun hujan, dengan pengertian bahwa makin banyak jumlah stasiun hujan, perkiraan terhadap hujan yang sebenarnya terjadi di dalam sebuah DAS makin baik. 
Untuk menunjang data hujan yang akurat dibutuhkan adanya sebuah alat ukur penakar hujan yang mampu merecord segala kejadian hujan setiap harinya sepanjang waktu. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, alat pengukur hujan ada 2 macam yaitu alat pengukur hujan manual dan alat pengukur hujan otomatis, yaitu
 :
1. Alat Pengukur Hujan Manual (Non Recording), alat pengukur hujan manual ada berbagai macam : 
  • Penakar Hujan Biasa Observatorium (OBS) 
  • Penakar Hujan Biasa Tanah
  • Penakar Hujan Biasa dengan Wind Shield
  • Pluviometer
2. Alat Pengukur Hujan Otomatis (Recording), yaitu :
  • Penakar Hujan Otomatis Jardi
  • Penakar Hujan Otomatis Hillman
  • Penakar Hujan Otomatis Tipping Bucket
  • Raingauge Test Equipment
  • Penakar HujanOtomatis Van Doorn 
Alat ukur hujan yang banyak dipakai di wilayah UPT PSDA WS Bengawan Solo di Bojonegoro adalah jenis pengukur hujan manual tipe Observatorium (OBS). Oleh karena itu keakuratan data hujan dari tiap stasiun hujan sangat diperlukan guna untuk menentukan perencanaan bangunan air, untuk penentuan musim tanam serta menentukan rencana tata tanaman ataupun sebagai evaluasi dari dampak kekeringan terhadap pembagian air pada suatu daerah irigasi.

UPT PSDA WS Bengawan Solo di Bojonegoro pada tahun 2020 ini telah melakukan inventarisasi ulang terkait stasiun hujan yang tersebar pada 4 Kabupaten yaitu Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik. Datanya sebagai berikut :



Total yang dikelola adalah sebanyak 107 stasiun hujan, dengan sebaran stasiun hujannya sebagai berikut :


Daftar 107 stasiun hujan :




Jumat, 13 Maret 2020

MENGENAL ARTI HIDROLOGI DAN SIKLUS HIDROLOGI

Halo sobat, mari kita mengenal arti hidrologi dan siklus hidrologi yang biasa terdengar ditelinga kita.
Tetapi apa itu hidrologi?
Hidrologi adalah suatu ilmu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita ini (Soemarto, 1986). Ini meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan-perubahannya antara keadaan cair, padat dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktipkan penghidupan di planet bumi ini. 

Arti Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan gerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan bumi lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi yang lain, dan akhirnya mengalir ke laut (Motarcih, 2008). Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan siklus hidrologi :
  1. Dapat berupa siklus pendek, yaitu dari hujan > menuju ke laut/danau/sungai > kemudian menuju ke laut lagi.
  2. Terjadinya tidak ada keseragaman waktu.
  3. Intensitas dan frekuensi bergantung pada geografi dan iklim (hal ini berkaitan dengan letak matahari yang berubah sepanjang tahun)
  4. Berbagai siklus sangat kompleks
Gambar Siklus Hidrologi (source : USGS USA dari wikipedia.com)

sedangkan siklus hidrologi panjang dimulai dari air laut menguap > terjadilah awan > didesak oleh angin > terjadilah hujan/salju > terjadilah limpasan - sebagian terinfiltrasi > lalu mengalami perkolasi > kemudian kembali ke sungai (laut) lagi. Dengan demikian ada 4 proses dalam siklus hidrologi, yaitu :
  1. Presipitasi
  2. Infiltrasi
  3. Evaporasi
  4. Limpasan permukaan dan air tanah.
Hidrologi Dalam Perencanaan Sumber Daya Air
Dalam pelaksanaannya hidrologi bukan merupakan ilmu eksak yang sepenuhnya eksak, tetapi merupakan ilmu yang memerlukan interpretasi. Di dalam teknis perencanaan, hidrologi juga merupakan dasar dalam menentukan suatu perencanaan dalam bidang sumber daya air yang dapat mempengaruhi dimensi atau besaran volume dalam suatu pekerjaan. Arah aplikasi dalam pengembangan sumber daya air antara lain :
  1. Berapa jumlah hujan dalam DAS?
  2. Berapa lama musim kemarau - berkaitan dengan berapa besar waduk yang harus disediakan?
  3. Berapa jumlah kehilangan air?
  4. Apakah diperlukan waduk atau penyedotan air tanah?
Oleh karena itu dalam pengembangan sumber daya air, estimasi volume air itu merupakan hal yang sangat penting karena merupakan dasar perencanaan dan pengoperasian sistem sumber daya air.

Gambar Proses Presipitasi, Infiltrasi, Evaporasi, Transpirasi, dan Kondensasi






Selasa, 10 Maret 2020

DOKUMENTASI GIAT KEBERSIHAN DI PINTU SALURAN PEMBUANG RAWA SOGO KEC. BABAT KAB. LAMONGAN

Giat kerja bakti membersihkan tanaman enceng gondok dan tanaman lainnya di Sal. Pembuang Rawa Sogo yg masuk ke Rawa Semando untuk langkah mengurangi genangan banjir di wilayah babat, kerja bakti ini melibatkan TNI, Polri, BPBD, Organisasi PSHT serta Perwakilan Wilayah Lamongan UPT PSDA Bengawan Solo di Bojonegoro, 
Rawa semando sendiri merupakan DI Kewenangan provinsi dengan luas layanan 1661 Ha di Kec. Babat,Kab. Lamongan. 
Tujuan utama kebersihan pintu air ini adalah untuk meningkatkan kapasitas tampung saluran pembuang Rawa Sogo menuju Rawa Sekaran khususnya ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang turun di daerah Kec. Babat dan sekitarnya. Saluran pembuang ini merupakan interchange dari anak sungai yang bermuara di Sungai Bengawan Solo. Dengan banyaknya keterlibatan dari insntasi yang membantu proses ini diharapkan juga dapat meningkatkan kerja sama dan tanggap bencana untuk pelayanan kepada masyarakan yang optimal.


Kondisi 0%




Kondisi 100%